Langsung ke konten utama

Kilas Balik.. –Hari Perawat Internasional-


Ketika gak sengaja nemu info ditanggal ini merupakan hari perawat internasional.. rasanya campur aduk. Masa pandemi gini, perawat jadi sosok yang juga penting untuk diperhatikan. Internasional juga iya karna skala wabahnya bener-bener mendunia. Melihat membaca berita-berita mengenai perawat sungguh sangat miris.

Kalo diinget-inget lagi, sebelumnya ramai video dari perawat di cina (negara asal mula virus) yang menangis bahkan sampe berteriak histeris. Mungkin kelelahan, lelah yang amat sangat. Gak kebayang hal-hal apa saja yang sudah dilakukan demi menjaga pasien. Apa yang mereka rasakan karna pasien virus trus berdatangan tiada henti.

Sekarang perawat disini, negara sendiri yang kemudian juga mengalami hal yang sama. Aku lupa-lupa inget, pernah ada atau engga videonya tapi yang pasti itu juga yang dikeluhkan petugas medis. Makanya ramai tagar #dirumahaja supaya kita bisa memutus rantai penyebaran virus. Petugas medis kan gak sebanyak masyarakatnya. Mereka sudah kewalahan dengan pasien positif yang dirawat apalagi mesti ketambahan pasien entah sampe kapan.

Kekurangan APD (alat perlindungan diri) juga sempat jadi perbincangan, karena memang baju itu sebagai pelindung supaya petugas medis tidak sampe tertular. Aku juga baru tau kalo menggunakan baju itu tidak bisa makan, minum, bahkan buang air. Baju itupun hanya bisa sekali pakai, makanya mungkin stok tidak memadai jadinya sampe kekurangan.

Belum lagi soal waktu kerja, entah jadi gimana. Mungkin sebagian kita bisa bekerja dari rumah, tapi mereka bahkan mau dirumah aja juga gak bisa. Keluarga? Bisa telepon atau video call rasanya udah lebih dari cukup mungkin. Ada berita juga petugas medis yang belum pulang kerumah, karena ada kekhawatiran keluarga akan tertular.

Tak henti-hentinya berharap semoga wabah ini segera usai, keadaan kembali normal. Kehidupan manusia kedepan juga bisa lebih baik dengan menjaga kebersihan diri. Memang harus bahu membahu, tolong menolong. Kalo bukan kesadaran dalam diri, menahan keegoisan, apalagi yang bisa diharapkan. Terimakasih kepada para petugas medis, semangaaat bisa yuk!


SalamManis ❤

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sushi Kaki, Harga Hemat Rasa (tetap) Nikmat

Kata siapa makan sushi mesti mahal ?? Hemat dikantong juga rasanya gak sembarangan. Jadi, ceritanya aku mau nonton film sama temen-temenku. Aku janjian sama salah satu temenku dan sisanya ketemu langsung di bioskop. Kebetulan temenku ini baru pulang kerja, udah pasti laper dong yaa. Sebelum ke bioskop, doi ajak aku makan dulu. Aku yang dari rumah, gak begitu laper sih. Lalu diajak makan sushi, hmm boleh juga, eh bentar sushi? *ngecek kantong doraemon Denger sushi, pasti kepikiran mesti ke resto jepang. Kalopun ada dibooth kecil gitu, biasanya di mall-mall yang ada semacam takoyaki juga. Emang diluar dari tempat itu ada yaa? Sesama anak motor wkwk kita janjian dipinggir jalan, lalu barengan menuju lokasi. Sesampainya disitu, hmm kayaknya aku pernah kesini tapi bukan buat makan sushi. Apa yaa? Oh burger up size apa deh namanya. Aku tertarik karena burgernya warna warni dan bisa bentuk karakter juga. Kok gak kepikiran nyobain sushinya yaa hihi. Baru parkirin motor dan mau nya

[Kdrama] #Markiuls Hospital Playlist

Belum tentu spoiler sih tapi dikhawatirkan keceplosan. Jadi, resiko ditanggung sendiri ya jangan salahkan daku wkwk. Udah denger-denger ehm gak betulan denger sih, mungkin lebih ke baca dan liat beberapa cuplikan kdrama Hospital Playlist yang katanya bagus. Melihat dari foto covernya ini semacem persahabatan sesama dokter gitu. Empat cowok satu cewek, biasanya ada cinta segitiga nih didalemnya wkwk. Setelah menyelesaikan beberapa drama terbaru kemarin, mulai deh nonton Hospital Playlist. Ternyata drama ini betul bercerita tentang persahabatan 5 dokter. Pertemanan mereka bermula dari jaman mahasiswa. Entah gimana ceritanya mereka berada di satu rumah sakit yang sama. Mereka sibuk dengan profesi dokter masing-masing, ada dokter anak dokter kandungan dll, tapi masih menyempatkan untuk kumpul bareng. Hobi yang sama yaitu bermusik menyatukan mereka dalam satu band. Hobi ini juga jadi hiburan ketika mereka selesai bekerja di rumah sakit. Melihat drama ini hidup seorang dok

Antara Aku, Pecel Lele dan Kamu

Aku terbiasa bertemu Ayam Sampai aku merasa, ah Ayam lagi Lagi, lagi, dan lagi. Bosan. Ralat. Bosanku hilang, ketika Lele datang Lele? Jelas jadi favorit. Dirumah terbiasa Ayam Diluar rumah aku membiasakan tanpa Ayam. Pecel Lele? menarik Aku pikir pecel ya bumbu kacang Ternyata hanya Lele goreng dan lalapan, oh ini toh pecel Lele Tak ada momen pecel Lele yang spesial, semua sama Hingga akhirnya, aku menemukan seseorang yang spesial Menemani bukan hanya hari-hariku Namun juga menghabiskan sepiring pecel Lele denganku Seiring berjalannya waktu, kami seolah menemukan tempat pecel Lele favorit Tempat itu bukan hanya menyediakan Lele goreng, tapi juga Lele dengan saus Berbagai macam saus ditawarkan, pilihan tergantung selera Kami punya selera masing-masing Aku begitu hafal cara makanmu Sesering itukah kita makan Lele bersama? Caramu berbeda dan jadi hal yang tak pernah ku lupa Kita memang tak perlu sama dalam menikmati rasa Caraku makan den